Karomah Sholawat 'Azhimiyyah Sanad Syeikh Ahmad bin Idris Al-Hasaniy

Assalamualaikum..wr.wb?

Kisa-kisah menarik dan peristiwa menakjubkan mengenai keagungan Sholawat Àdzhimiyah Karomah Wali Allah, Sholawat Karya Syeikh Ahmad bin Idris al-Hasaniy

Kisah karomah aholawat Azhimuyyah

Besar sekali khasiat dari Sholawat 'Adzimiyyah / Sholawat A'dzim ini.

Dalam Kitab Jami'ul Karomati Auliya' Juz 1. Halaman 349. 
Diceritakan bahwa ada salah seorang (Laki-laki) dari penduduk Kasyf hendak bertakziyah (melayat) memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu murid Syaikh Ahmad bin Idris, (Pendiri Toriqoh Idrisiyyah dan juga pengarang Sholawat 'Adhimah ini).

Murid tersebut meninggal di tanah Makkah Al Mukarromah dan akan di makamkan di pemakaman Ma’la (komplek pemakaman Mekkah 700kilo meter dari Masjidil Harom).

Lelaki (pelayat) penduduk Kasyf tersebut (dengan kekuasaan Allah) melihat Malaikat izro'il AS, datang dengan membawa permadani (ranjang) dan lentera dari surga lantas masuk kedalam liang lahat murid tersebut.

Terlihat jelas dimatanya, kuburan yang asalnya sempit tiba-tiba menjadi sangat luas, seluas mata memandang, dan cahaya terlihat terang benderang.
Kemudian malaikat (Izroil) mengankat mayat murid tersebut dan meletakkannya diatas permadani yang dibawanya dari surga itu.

Seketika, pemuda pelayat dari Kasyf merasa heran dan bertanya-tanya dalam hatia terhadap kejadian yang mengherankan itu. Dalam batin, ia sangat mendamba saat kematainya dapat mengalami hal serupa seperti murid Saikh Ahmad bin Idris yang baru saja dilihatnya.

Tidak lama setelah itu, sambil bergumam sendiri, Malaikat Izroil, menoleh kearahnya dan berkata
"Hai Ibnu Adam! Barang siapa yang mau membaca Sholawat A'dhimah ini, maka Allah Subhahau WattaÀla pasti akan memberikan kemuliaan (keramat) seperti mayat (murid) ini karena Keagung dan kekeramtan Sholawat 'Adzimah".

Subhanallah..

Dan sholawat ini yang dikatakan Malaikat Izjroil pada kisah diatas

Sanad Sholawat Azhimiyah

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِنُورِ وَجْهِ الله الْعَظِيمِ الَّذِي مَلأَ أَرْكَانَ عَرْشِ الله الْعَظِيمِ وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ الله الْعَظِيمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيمِ وَعَلَى آلِ نَبِيِّ الله الْعَظِيمِ بِقَدْرِ ذَاتِ الله الْعَظِيمِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَد مَا فِي عِلْمِ الله الْعَظِيمِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ الله الْعَظِيمِ تَعْظِيماً لِحَقِّكَ يَا مَوْلاَنَا يَا مُحَمَّدُ يَا ذَا الْخُلُقِ الْعَظِيمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِي وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِراً وَبَاطِناً يَقَظَةً وَمَنَاماً وَاجْعَلْهُ يَا رَبِّ رُوحاً لِذَاتِي مِنْ جَمِيعِ الْوُجُوهِ فِي الدُّنْيَا قَبْلَ الآخِرَةِ يَا عَظِيمُ .

Allaahumma innii as 'aluka bi nuuri wajhillaahil 'azhiim,
Alladzii mala-a arkaana ‘arsyillaahil 'azhiim,
Wa qoomat bihii 'awaalimullaahil 'azhiim,
Antusholliya 'alaa mawlaanaa Muhammadin dzil qodril 'azhiim,
Wa ‘alaa aali Nabiyyillaahil 'azhiim,
Biqodri 'azhomati dzaatillaahil 'azhiim,
Fii kulli lamhatin wanafasin ‘adada maa fii 'ilmillaahil 'azhiim,
Sholaatan daa-imatan bidawaamillaahil 'azhiim,
Ta’zhiiman lihaqqika yaa mawlaanaa yaa Muhammadu yaa dzal khuluqil 'azhiim, Wasallim ‘alayhi wa 'alaa aalihii mitsla dzaalik,
Wajma' baynii wabaynahuu kamaa jama'ta baynar ruuhi wanafsi,
Zhoohiron wabaathinan, Yaqzhotan wamanaaman,
Waj'alhu yaa Robbi ruuhal lidzaatii min jamii'il wujuuhi,
Fid dunyaa qoblal aakhiroti yaa 'Azhiim

Artinya :
Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu dengan perantaraan Nur Wajah Allah yang Agung, yang memenuhi tiang-tiang penyanggah 'arasy Allah Yang Maha Agung;
yang dengan (perantaraan Nur Allah tersebut) terciptalah seluruh alam semesta Allah Yang Maha Agung.
Kiranya Engkau melimpahkan rahmat ta'zhim kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang memiliki kedudukan yang agung,
dan juga kepada keluarga Nabi Allah yang besar, berkat kedudukan Keagungan Dzat Allah Yang Maha Agung.
Shalawat yang terus menerus berkat Keabadian Alah Yang Maha Agung,
sebagai Pengagungan terhadap Hak-hak-Mu, wahai Tuhan kami.
Wahai Muhammad! Wahai Pemilik budi pekerti yang agung! Dan limpahkan salam sejahtera kepada beliau dan keluarganya seperti itu.
Kumpulkanlah antara aku dan beliau, sebagaimana Engkau kumpulkan antara ruh dan jiwa, zhahir dan bathin, bangun dan tidur.
Serta jadikanlah beliau, wahai Tuhanku, sebagai ruh bagi jasadku dari seluruh segi di dunia sebelum akhirat, Wahai Yang Maha Agung.

Sejarah dan Kisah-kisah Karomah Sholawat Àzhimiyyah

Habib Ahmad bin Hasan Ra. berkata: " Aku
memberi salah seorang sadah (keturunan ahlulbait) ijazah untuk membaca sholawat ini, setelah ia meninggal dunia, aku mimpi bertemu dengannya, ia berkata kepadaku: 'ketika jasadku diletakkan di kubur, datang makhluk yang menakutkan dari alam barzakh. Sholawat Agung (Azhimiyyah) ini melindungiku hingga lenyaplah rasa takut dari hatiku".

Kisah karomah
Ada sebuah peristiwa menakjubkan sehubungan dengan shalawat ini.
Al-Arif billah Habib Abu Bakar bin Abdullah 'Atthas memperoleh shalawat
ini dari sayyid Ahmad bin Idris secara langsung.

Beliau lalu menulis shalawat ini dan menyimpannya dalam tas pakaian.
Sewaktu berlayar dilaut , seorang darwis ahli sir batin dan kasyaf melihat cahaya keluar dari tas Habib Abu Bakar hingga ke langit.

Ia lalu memberitahukan apa yang dilihatnya kepada Habib Abu Bakar.
habib abu Bakar berkata kepadanya,
"Tasku ini hanya berisi pakaian dan shalawat". habib Abu Bakar lalu menunjukan sholawat itu kepada si Darwisy.

Sayid Ahmad Syarif as-Sanusi Ra.
meriwayatkan
bahwa Sayid Muhammad bin Ali as-Sanusi Ra. suatu ketika menerangkan keutamaan membaca Sholawat ‘Azhimiyyah, bahwa sesungguhnya membaca Shalawat ‘Azhimiyyah sekali menandingi bacaan Kitab Shalawat Dala-ilul
Khairat sebanyak 33.333 kali. Ditanyakan
mengapa demikian? Karena keutamaan Shalawat' Azhimiyyah itu disebabkan keutamaan para Guru-guru Ra. (yang meriwayatkannya).

Kisah lain /
Pengarang Dalaiul Khairat: Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Sulaiman Al Jazuli Rahimahullah, nasabnya Jazulah, sebuah qabilah dari daerah Barbar di Susil Aqsha.

Belajar ilmu di Fez (Maroko), dan di
sanalah beliau mengarang Dalail.
Adapun asal mulanya beliau menyusun kitab Dalail, suatu hari beliau akan mengambil air wudhu untuk sholat.
Tetapi beliau tidak mendapatkan alat buat mengambi air dalamsumur.

Keadaan itu terus berlangsung sampai ia
melihat seorang anak perempuan kecil yang memandanginya dari tempat yang cukup tinggi, lalu anak kecil itu bertanya kepada beliau:
"Siapakah Anda?" Beliau kemudian menjelaskan hal ihwal beliau, maka anak itu berkata:
"Tuan ini ahli membaca sholawat kepada Rasulullah SAW, dan Tuan ini termasuk orang yang dihormati,
mengapa Tuan bingung tidak mendapatkan air?”

Kemudian ia pun meludah ke dalam air sumur, seketika itu pula airnya naik dan akhirnya memudahkan untuk berwudhu.
Setelah merampungkan wudhunya Syaikh Al Jazuli bertanya:
"Dengan apa engkau
memperoleh karomah (kemuliaan) ini?"
Jawabnya:
"Karena saya memperbanyak
membaca sholawat kepada Nabi SAW, yang
mana jika seseorang berjalan di daratan yang tiada makanan & air, bergantunglah binatang-binatang buas kepadanya".

Lalu beliau bersumpah untuk mengarang sebuah kitab sholawat Nabi SAW, pelindungku, yang melebihi ilmu Aqliyah dan Naqliyah.

Sebelum beliau mengajarkan ilmunya dan tarbiyah kepada muridnya beliau melakukan riyadhah / khawat / uzlah selama 14 tahun, setelah mendapat talqin (ijazah) Thariqat Syadziliyah.

Setelah beliau keluar ke masyarakat,
beliau menjadi masyhur di berbagai tempat dan negeri, murid beliau mencapai 12.000 orang lebih.

Beliau berkata: “Allah telah berfirman kepadaku: "Wahai hambaKu, sesungguhnya Aku menganugerahkan karomah dan derajat luhur kepadamu ini, karena kamu senang memperbanyak Sholawat kepada NabiKu"

Akhir kisah /
Pada tanggal 16 Rabiul Awal 870 H beliau wafat, ddisemayamkan di desa Sus al Aqsha.
Setelah 77 tahun dari wafatnya, jenazahnya dipindahkan ke Marakesy, maka didapati jenazahnya itu utuh
sebagaimana waktu dipendam pertamakali.

Makamnya banyak diziarahi orang, dikarenakan baunya yang semerbak.
Hal ini dikarenakan beliau menyukai membanyakkan sholawat kepada Nabi SAW selama hidupnya.
(Asraarur Rabbaniyyah wal Fuyudhatir Rahmaniyyah ‘aas Sholawatid Dardiriyyah, Sy. Ahmad as Showi)

Subhanallah..

Dari kisah siatas, jelaslah bagi kita mengenai manfaat dari membaca Sholawat terhadap kanjeng Nabi Muhammad Shalallahu AlAlaihi Wasalam.

Allahuma Sholli Àla Muhammad Waala Alihi Washohbihi Wassalim Aj'main

Akhir kata, semoga bermanfaat, dan semoga Allah meridhoi kita semua.

Terimakasi kepada semua sumber yang telah meninsfirasi artikel ini
Wassalamu'alaikum wr.wb

Referensi: http://yayasanalmuafah.blogspot.co.id/2016/04/sanad-shalawat-al-azhimiyah-imam-ahmad.html?m=1

http://dzat-alif-satunggal.blogspot.co.id/2016/07/11-sholawat-adzimiyah.html?m=1



Dan Apl / Sholawat Nabi Lengkap

Tidak ada komentar:
Write komentar